Sunday, December 15

draft: chronic workweeks

mau ngeshare tentang satu dari sekian banyak tulisan yang tidak jadi ku post dan terdampar di draft, guess why gak jadi di postttt....

A 2006 study found that chronic workweeks of more than 51 hours can triple the risk of hypertension, and workdays of 11 or 12 hours increase the risk of coronary events by 56 percent.
membaca kutipan tersebut, aku menghitung crude 'jam kerja'.
sekolahku mewajibkan jam kerja untuk belajar adalah dari jam 6.30 sampai jam 15.20 maksimal, atau 11.20 minimal. maksimal delapan jam lima puluh menit.
disamping itu, sekolah juga mewajibkan kami untuk mengikuti sedikitnya satu kegiatan di luar akademis. katakanlah kami menghabiskan 1 jam per hari untuk itu. jam kerja kami dari sekolah sudah sembilan jam lima puluh menit.
guru-guru kami di sekolah seringkali meninggalkan beban pelajaran dengan mengharuskan kami membaca di rumah, mengerjakan pe-er, dan lain-lain. katakanlah kami menghabiskan 1 jam setiap harinya untuk itu. jam kerja kami dari sekolah sudah sepuluh jam lima puluh menit.
belum menyentuh 11 jam, lolos dari vonis meningkatkan resiko anak terserang penyakit koroner hingga 56 persen.
hari sekolah kami adalah senin sampai jumat. empat kali sembilan jam lima puluh menit ditambah hari jumat enam jam lima puluh menit XXXXXXXXXXX

The answer lies in the quality of the hours you put in to your business, not the quantity. You most likely could improve your time management, a skill that will maximize the hours you spend running your business and yield the same amount of productivity in less time.
kutipan lain dalam artikel yang sama. seketika aku berharap dapat terhindar dari bumerang negative thinkingku yang baru kulempar.
itulah yang sekolah kita ingin ajarkan. kemampuan mengatur waktu dan memaksimalkan pekerjaan kita setiap jamnya.
kalau jam belajar kita benar-benar delapan jam lima puluh menit per hari, maka jam mengerjakan pe-er atau belajar di rumah tak usah sampai satu jam.
kalau kita menjalankan ekskur dengan efektif bukan terlalu banyak bercanda gak penting intermezzo, tak usah sampai satu jam.

tulisan ini gak jadi di post karena...
jadi tadinya aku hendak menulis dengan skenario; dari kutipan pertama aku menemukan bahwa sekolah membahayakan kita karena membuat kita bekerja lebih dari 11 jam per hari dan 51 jam per minggu. tetapi kutipan kedua menyadarkan aku bahwa kita tidak boleh negative thinking, conclusion-nya udah bagus ya-_-
tapi ternyata perhitungannya salah
fail

arazhr

No comments:

Post a Comment