Monday, January 2

Monday, April 25

sesilau mentari

ketika

kau ingin mendekap

tapi ia berlumuran duri
kau ingin menatap
tapi ia sesilau mentari
kau ingin berharap
tapi tahu harus sadar diri

arazhr

Wednesday, November 11

Bergerak dan Mengabdi

            Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi

Hujan kali ini berpetir dan guntur. Membuat anak-anak, yang pada hujan siang tadi bermain hujan, berdiam di rumah. Kami pun tak bisa kemana-mana karena seisi kampung itu bertanah belok (kotor, bahasa sana). Namun hal itu membuat pelangi cinta justru terukir di dalam rumah-rumah kami yang berkumpul komplit sekeluarga. Dengan rintik hujan sebagai backsound, kami bertukar cerita; duka maupun tawa.

Aku dan housemate-ku, Keshya, mendapat sebuah pelajaran berharga dari Papa, ikhlas. Papa adalah seorang pemulung tingkat kelurahan. Gaji yang ia peroleh sangat jauh di bawah standar dan ia harus menghidupi seorang istri dan dua anaknya. Setiap hari ia berangkat bekerja selepas sholat subuh dan kembali tengah hari. Menurut ceritanya, sebelum ini ia sempat menjadi koki. Fakta inilah jawaban atas makanan-makanan enak yang sejak menjejak rumah ini kusantap.

Tepatnya Jumat tanggal 6 malam, kami, Barikara FHUI 2015 tiba di Desa Kebun Sayur Ciracas dan membuka kegiatan Live-In kami di Rumah Belajar Matalangi. Kami dipertemukan dengan induk semang kami di sini, tempat tiga hari belajar satu perspeksi kehidupan baru. Malam pun larut, kami pulang ke rumah orangtua kami masing-masing. Aku dan Keshya berkesempatan tinggal di rumah Mama Asih. Malam itu setelah meletakkan barang, aku berkumpul dengan keluarga Mama Asih di ruang tengah sambil minum teh dan mengudap bakwan udang yang sangat enak. Menjelang tengah malam, Mama Asih menyuruh kami beristirahat. Kami pun beranjak ke kamar setelah menyuruh Asih juga istirahat.

Asih adalah salah satu anak yang sangat aktif dan bersemangat terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan UI untuk anak-anak Ciracas, termasuk kegiatan FHUI 2015 yang baru saja terlaksana, Social Project. Kebahagiaannya setiap kali diajak pergi oleh anak UI membuat orang tuanya tanpa ragu melepasnya. Ia adalah sosok yang baik dan sangat santun, ia juga ceria dan tak habis-habis energinya. Menurut cerita Mamanya, hari itu Asih sudah tidur siang demi bisa terjaga sampai larut untuk menyambut kedatangan kami. Ia sekarang kelas 5 SD dan mau menjadi guru ketika sudah besar. Ia pandai memomong adik lelakinya, Adam yang baru berumur 2 tahun, ketika ibunya harus pergi ke pasar atau mencuci.

Kami dibangunkan Asih keesokan paginya pukul 5 subuh. Jam 6 kami sudah harus berkumpul di lapangan untuk briefing pagi, maka kami sholat subuh dan bersiap (tanpa mandi…) untuk berangkat. Kami ke lapangan diantar Asih, bersama tetangga kami yaitu Satria Tama dan Novi. Lapangan sudah ramai ketika kami tiba dan tak lama setelah itu kami senam singkat dan mendengarkan sedikit pengarahan. Kemudian kami bermain dengan anak-anak dan jam tujuh mengikuti senam ibu-ibu. Setelah itu dan sepanjang hari itu kami ikut Mama bekerja mengupas bawang, diselingi makan es kenyot buatan Mama Adit.

Dan bila aku berdiri
Tegar sampai hari ini
Bukan karena kuat dan hebatku
Semua karena cinta
Tak mampu diriku dapat berdiri tegak
Terimakasih cinta

Setelah menyantap ikan bakar dengan sambal manga buatan Papa, kami berangkat ke Matalangi untuk menampilkan dan menyaksikan persembahan dari kami maupun senior, lalu meriung berbagi kisah kita di keluarga dan kehidupan baru masing-masing.
Setelah itu, mengitari api unggun, kami mendapat suntikan semangat dari abang-mba senior yang menularkan idealisme perjuangannya. Kami resmi meneruskan pengabdian kepada bangsa dan bergabung dalam sebuah keluarga yang akan saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan.

ps: di depan api, wajah terbalut jakun, pengap banget mau pingsan.
Malam itu, di bawah kerlipan bintang dan di hadapan nyala api unggun, terhimpunlah kami dengan ikatan tanggung jawab terhadap bangsa. Kami batch 3 resmi bergabung keluarga baru,

BARIKARA

BARIKARA 2015 
no need to say goodbye Ma, ini adalah awal :)



arazhr

Friday, October 24

Sertiam

"you'll always be my burat"

Assalamu'alaikum!
Alhamdulillah hari ini saya dan teman-teman telah mencapai akhir masa bakti kami di Rohis 28.

kalimat pertama di post ini adalah #qotd for this day. apa sih burat? saya! burat maksudnya adalah, Ibu Ratu. hehe. kalau nggak salah pertama kali muncul pas survey TA, yang bikin hamzah. terus temen-temen jd ikutan, tapi mereka nggak tau (atau cuma nggak mau ngasih tau aku?) apa maksud burat, kenapa burat? kenapa nggak buput (ibu kaput) atau bura (ibu ara-_-) atau apalah kenapa burat?

#qotd nya sebenernya bukan kalimat yang menjelang lengser ini sering disampaikan temen-temen ke aku itu, tapi ada di situ secara implisit.

"dimana pun berada, kau adalah seorang da'i"

arazhr

Sunday, June 29

Belitung Island

Tanggal 23-25 Juni 2014, famgath DTE FTUI kali ini ke Pulau Belitung! I was excited karena aku teringat laskar pelangi. Dan benar saja, menurut tour guide (baru ku ketahui di akhir, pas nunggu delay pesawat pulang) yang namanya Hendra, Belitung baru banyak mobil tahun 2008. Itu ketika Belitung mulai didatangi orang untuk wisata, yaitu setelah ia dipublikasi oleh Andrea Hirata, melalui tulisannya, “Laskar Pelangi” yang diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Tak heran “Museum Kata Andrea Hirata” ini turut menjadi destinasi wisata Belitung.

novel Laskar Pelangi dalam berbagai bahasa


Sebelum ke sana, kami sudah mengunjungi juga replika sekolah Muhammadiyah, sekolahnya kesepuluh murid Bu Muslimah, di Gantong. Konon, yang asli sudah dijadikan sekolah.

Hari beranjak siang, perut berderak lapar. Pergilah rombongan kita ke restoran Fega. Restoran ini punya panorama muara yang indah. Di sana kebetulan ketemu pak bupati Belitung, adiknya Ahok. Di Belitung, seperti wajarnya kepulauan yang kaya sumber laut, makanannya pun tak jauh dari seafood. Ikan bakar, cumi goreng, atau bakso udang adalah menu makanan restoran-restoran Belitung.

Hari Kedua
dibalik topi ini ada adikku lagi melihat pemandangan dari kaca bus
Bersiap untuk seharian di laut!
Mulai dari Pantai Tanjung Kelayang. Pakai pelampung, pakai sunblock, topi lebar, foto rombongan, tak lupa kirim salam untuk…
gak jadi dikirim ke temen-temen rohis soalnya salah ambil foto, harusnya view lautnya juga diambil...

Lalu naik perahu, berlayar ke pulau pasir! Belum sempat perahu tertambat, aku sudah lompat ke laut, berenang di sejuknya air laut yang hampir menenggelamkan pulau ini. Belitung sangat kaya akan pasir timah, tetap kaya walau berton-ton sudah berpindah ke Singapura, turut andil pada megahnya Santosa Island. Bolehlah berterima kasih pada Andrea Hirata, yang memancing publik untuk menyorot Belitung sehingga selamat oleh kesadaran untuk lestarikan sisa-sisa keindahan alamnya.
Mobilisasi dengan perahu, menikmati pemandangan pulau-pulau kecil di antara bentangan laut biru sambil diterpa angin yang selalu hampir menerbangkan topi kami. Singgahlah di Pulau Burung. Ada fun games yang diikuti dosen-dosen, sementara anak-anak sudah menghamburkan perlengkapan pantai mereka, membuat istana pasir, dilengkapi benteng yang juga pasir disekitarnya demi menahan dari ombak. Yang lebih besar, berenang menengah ke laut sejauh mereka berani, membiarkan diri terombang ombak, merelakan kulit terbakar surya.

Kalau saja abang dan kakak (begitu orang Belitong menyebutnya) EO ini tidak ada, tak akan ingat kami untuk beranjak. Kembalilah kami ke perahu, mengarungi lautan dan berhenti di suatu titik. Aku membuka bungkus Saltcheese dan memoteknya kecil-kecil, menaburkan di laut. Satu ikan datang, mencicip suguhan itu. Disusul kawanannya, cantik sekali, Masya Allah. Teman-teman di perahu lain sudah asyik di permukaan laut ketika goggle tiba di perahuku. Penuh semangat, kami pun segera bersiap snorkeling. Aku membawa serta saltcheese di botol bekas mineral untuk mendatangkan ikan-ikan ke sekelilingku. Sisik mereka berpendar menyempurnakan keindahan panorama dasar laut. Kami sangat menyayangkan waktu yang terlau sebentar untuk keseruan ini.
Ternyata kami kelelahan juga, saat pelayaran ke suatu pulau untuk makan dan bersih-bersih, buaian angin laut melelapkan kami.

Pantai tanjung tinggi. Mahabesar Allah, batu-batu besar yang kokoh bersanding dengan akar pepohonan raksasa. Menjadikan rimbun suasana yang berpadu dengan tenangnya air laut. Di sana juga ada monumen Laskar Pelangi, menandakan bahwa inilah salah satu keindahan alam yang dipromosikan melalui film tersebut.


Hari Ketiga
Kalau kemarin kami menikmati sengatan mentari, hari ini kami kegerahan bukan kepayang oleh mentari Belitung ini. Di hari terakhir ini kami berkunjung ke Museum Belitung. Di sana dipajang berbagai jenis batuan di Belitung, ada juga replika tambang timah, dan beberapa jenis satwa. Salah satunya ada buaya laskar pelangi. Haha.
Lalu berkunjung ke beberapa pusat oleh-oleh. Salah satunya Rumah Batik. Corak batik Belitung diantaranya adalah Kantong Semar dan Kremunte. Ah, aku dulu penasaran apa itu Kremunte yang disebut-sebut di salah satu lagu Musikal Laskar Pelangi. Ternyata tanaman khas Belitung

Kabar keterlambatan pesawat mendamparkan kami disini. Abang Henkus bercerita bahwa semasa kecil ia suka berenang disini. Naik sepeda ramai-ramai, menempuh 10 kilometer. Satu sepeda berboncengan, mengayuhnya bergantian 3-4 kali. Dulu sungai ini airnya tinggi namun tenang, bersih. Sehingga menjadi satu dari sedikit hiburan bagi mereka yang dulu masih bocah-bocah. Pertambangan timbah yang menjadi sebab memekatnya air di sini, lalu tempat ini ditinggalkan dan beginilah jadinya…
Keterlambatan pesawat ternyata ditambah 2 jam setelah 2 jam. Setelah terjebak bosan di ruang tunggu bandara, pesawat dari Jakarta itu pun mendarat disambut sorak calon penumpang yang harus meregangkan otot dulu sebelum akhirnya beranjak dari bangku tunggu...

arazhr

Saturday, May 24

With Whom Do I Love To Be With


 “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

sepekan sekali duduk bersama membentuk lingkaran,
mengisi ilmu, menjalin ukhuwah, saling mengingatkan, berbagi cerita, berbagi tawa suka duka lara dan intermezzo...
Alhamdulillah dipertemukan lewat lingkaran LIQO BADAI dengan...(per absen ya)

SHABILA
ukhti cantik dan baik hati yang disamping mengomando paskibra juga mengomando (khususnya) akhwat divisi pembinaan anggota. suka biru tapi bajunya keseringan pink. kata mentee-nya Shasa seperti malaikat tanpa sayap :)

AUFAH
sebangkunya perintis nama lidai jadi ketularan badai deh. ukhti yang sebenernya cantik tapi karena suka ngatain aku galak jadi ketularan galak. duh ketularan mulu sih, fah. (galak sama aufah) lain kali katain aku baik ya, perkataan itu doa fah sekalian biar ketularan baik :)

ARA
saya...

NABITA
nabila tsabitha sih...tapi di dunia ini kebanyakan nabila dan kalo manggil nabila tsabitha kepanjangan jd nabita deh. dia paling tua diantara kita yeah, tapi paling...kalo kataku sih kayak anak TK, kalo kata anna kayak bayi. gini gini dia koorwat divisi kaderisasi loh, badai nggak :")

ANGGIT
teratur as every sekretaris in the world, termasuk aku. hehehe gakdeng ('termasuk aku'-nya). golongan darah A nih

PRISKA
ininih perintisnya. dia juga punya komunitas Kerdai aka kerudung badai tapi aku belum direkrut. bukan humas rohis, bukan juga humas lidai, tapi dia humas. dia tau informasi apapun. watch out guys ketua silat nih :o

PUTRIANA
setengah darinya kayak anak kecil, tapi setengah lagi kayak ibu loh, tenang. "put tadi ulangan susah nggak?", "put ini pedes nggak?", "putri capek?", semuanya jawabannya pasti senyum dan, "biasa aja"

TRIANA
goldaris. aku nggak tau siapa yang mulai goldaris duluan, hana atau priska atau nabila. tp sekarang udah engga deng. dia pinter berkata-kata aku senang

YENIAR
yeyen paling muda diantara kita tapi paling besar dan kalo naik motor serem. moody; kadang lemot kadang ceria semangat menular

KAK HANAN
kalau kak hanan belum dateng liqo kita bisa mulai, tapi tanpa kak hanan liqo kita nggak pernah ada.
ya, inilah kakak murabbi kitaa. fyi murabbi itu orang yang memberi materi, membina suatu kelompok halaqoh. makanya kak hanan suka mengeluarkan kata-kata emas.
 


arazhr

Sunday, March 16

Tafakur Alam 2014

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh!

tengah malam tiba di jakarta, tengah harinya rapat TA
itulah yang dilakukan panitia TA 2014 yang ikut study tour ke Bali, 2 hari setelah pulang berangkat lagi utk tafakur alam. semoga diridhai Allah yaa pengorbanan kalian.

loh kok kalian?
saya nggak ikut ke bali, semoga diridhai Allah juga pengorbanan kita semuanya ;)

Kamis, 13 Maret 2014
bus-bus yang menampung total 216 peserta (atau kurang), 21 panitia (21 lainnya udah di Cibodas), dan 7 guru/karyawan (2 lainnya udah di Cibodas) berangkat ke Pondok Pemuda Cibodas setelah shalat Zuhur, ketika kakak-kakak kelas 12 beranjak pulang untuk belajar lagi untuk ujian sekolah besoknya.
sambutan guru dan ketuplak (Aji) menekankan tujuan Tafakur Alam kali ini, yaitu penanaman nilai. dibiasakan utk menutup aurat, sholat duha dan sunnah lainnya, sholat wajib tepat waktu, sampai makan sambil duduk. semogaa lepas TA ini peserta maupun panitia membawa sesuatu untuk diolah jadi sebuah perubahan baik di diri sendiri maupun ke lingkungan. ohiya tema TA2014 adalah BUILD MORE (Bring Ukhuwah Islamiyah and Lift Morality)
u know disini aku jadi TATIB panitia, hehe B)

Jumat, 14 Maret 2014
the day of outbound!! setelah sarapan, materi dari kak Fauzan mulai dan beberapa panitia berangkat ke Kebun Raya Cibodas. sebelum pengarahan akhir berakhir hujan sudah turun... Masya Allah, saat itu kita bener-bener memasrahkan diri sama Allah, mencoba untuk tidak menyalahkan apapun, bersiap dengan alternatif hujan yang serba terbatas. tepat setelah sholat Jumat, hujan reda! tak diragukan lagi kemustajaban doa di waktu hujan :")
barulah peserta yang udah dibagi-bagi jadi 10 kelompok akhwat & 10 kelompok ikhwan berangkat juga ke KRC. aku jadi PJ kelompok 1, jadi mengikuti pos bareng kelompok 2, dan kelompok 1-2 ikhwan. super banget nih kelompok besar kita PJ-PJnya ada karoh, kaput, ketua kir, ketua mpk. #teruskenapa... ini nadiah yang nyadar...
selesai main di pos tiga, kita sholat asar dulu. wudu di pinggir sungai tapi pake air dari jerigen (for not to be called dirijen). syahdu bangetlah sholat di alam gini :)
lalu kita...ke pos 4...dan ternyata harus sampai disini. eits belum deng. ada pos finaal tadaaa come faster ikhwah! pos 6 letaknya di deket kolam besar. disini peserta main games battle sama panitia!

di outbound ini setiap kelompok punya bendera yang udah mereka buat kemarin malem. tapi kini benderanya ada di tangan panitia. mereka harus rebut balik. di lahan rumput ini sudah tersebar amunisi berupa kantung air, itu senjata untuk ngelemparin panitia. kalau kena panitia yang bawa bendera dan pecah, maka panitia tersebut harus ngelepas bendera-nya. entah dijatuhin, dioper ke kawan, dioper ke lawan? boleh aja.
diawali takbir. ronde pertama 10 lawan 10, ronde kedua barulah semuanya...

dan akhirnya bendera sudah mereka pegang kembali, ternyata dibalik bendera mereka sudah ada pola yang jika disusun...
menjadi tulisan TAFAKUR ALAM

Sabtu, 15 Maret 2014
pukul 00.30 kami sudah bangun dan beranjak membangungkan peserta lain. setelah kumpul semua di lapangan PPC, kita berangkat jalan kaki ke suatu lapangan tennis.
disana, di bawah kerlap bintang, berhias bulan yang belum sempurna bulat, diselimuti suhu mencapai rendah 15 derajat C, ditemani gemericik air sungai, kami bersujud dalam qiyamul lail yang syahdu.
setelahnya ada dinamika angkatan, muhasabah, dan penutupan. niat mau liat sunrise tapi matahari tak mau terlihat. dan habis makan di PPC, pulanglah kita...ke jakarta yang hangat.
aku PJ bus 4, suasana berangkat dan pulang kontras sekali. sekarang semuanya terlelap.

semoga acara ini bisa menjadi awal dari perubahan-perubahan baik :)  
terimakasih peserta, panitia, guru, dan tak lupa kakak alumni yang bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan materi untuk acara ini. semoga kedepannya selalu lebih baik lagi

especially untuk seluruh panitia, semoga ukhuwah kita semakin erat :)
uhibbukum fillah @rohis28jakarta

@arazaro
arazhr